Gerakan Pemuda pada Era Reformasi 1998


Gerakan Pemuda pada Era Reformasi 1998




Era Orde baru hingga Reformasi 98
Apa itu era reformasi ? iyaa Era ini merupakan Jatuhnya pemerintahan Presiden Soeharto pada Mei 1998, menjadi awal babak baru bagi Indonesia. Era tersebut dikenal dengan era pasca-Soeharto atau era reformasi yang dipandang sebagai awal periode demokrasi dengan sistem politik yang terbuka dan liberal. 

Reformasi ini pun menjadi perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada pada suatu negara.
Pada tahun 1990-an lahir suatu deklarasi mahasiswa Indonesia yang rasional nya mirip-mirip seperti sumpah pemuda, antara lain seperti ini bunyi nya . :” 1. Kami mahasiswa Indonesia menjunjung tinggi kebenaran dan bertekad Membebaskan rakyat Indonesia dari ke tidak adilan. 2. Kami mahasiswa Indonesia rela Berkorban pada kepentingan rakyat Indonesia dari ke tidak adilan. 3. Kami mahasiswa Indonesia sementara berjuang dengan landasan solidaritas utuh.

Pada akhir 1980an hingga awal tahun 1990-an inilah demonstrasi mahasiswa makin mengeras yang beberapa diantara-Nya memakan korban. 14 Desember 1993 , Front Aksi mahasiswa Indonesia melakukan unjuk rasa di depan gedung DPR kepada Soeharto untuk bertanggung jawab atas penyelewengan HAM. Sebanyak 21 mahasiswa di tangkap dan di hukum kurang lebih dari 8 sampai dengan 14 bulan. Orde baru ini pun pelan-pelan menciptakan ketimpangan sosial, antara tahun 1994-98 rezim orde baru mengulangi kesalahan yang dilakukan oleh Soekarno dulu di era Orde lama. Sehingga pertengahan 1994 ini orde baru mendapat lawan baru dari jurnalis . 

Mahasiswa pun memanfaatkan waktu ini sebagai momentum untuk melakukan unjuk rasa menuntut pembatalan surat izin usaha pers .Setelah itu, muncul nya lawan lain . saya menyebut sebagai gerakan gerakan pemuda Indonesia yang cendekiawan. pemuda tersebut adalah Kelompok dari (ICMI) ikatan cendekiawan muslim Indonesia, muncul nya juga Amien Rais, aktivis dari ICMI. tindakan Amien Rais ini dikenal juga sebagai salah satu tokoh Reformasi. Singkatnya saat seluruh para gerakan pemuda ini bersatu,
ini merupakan suatu hal usaha nya dalam pemerintahan Orde baru atau pemimpinan Soeharto untuk menyingkir dari potensi oposisi, karena jelas gagal dan nyaris tidak membuahkan apa-apa, selain pertentangan dan perlawanan dimana-mana. Dan kala itu betapa kuatnya presiden Soeharto saja pun tidak berhasil menambah pamornya, hal lain malah membuat banyak lawan untuk nya .

Bertepatan pada era itu bersamaan terjadi nya krisis ekonomi yang melanda dunia terutama kawasan asia pasifik terutama Indonesia. dan hal inilah yang menyulut demonstrasi berkepanjangan di sertai aksi-aksi Gedung DPR/MPR oleh mahasiswa hingga ujungnya Soeharto jatuh pada 21 mei 1998. sama hal nya pada masa pemerintahan Soekarno, sebab utama kejatuhan orde baru ditentukan oleh faktor Ekonomi.

momen ini tak terlupakan karena aksi-aksi dari para pemuda atau mahasiswa Indonesia di tahun 1998 mereka bergerak untuk keadilan . gerakan mahasiswa 98, merupakan peristiwa yang membuat kekaguman, baik di dalam negeri dan juga keluar negeri karena kaum muda terpelajar ini berhasil menumbangkan sebuah rezim yang berkuasa lebih dari 32 tahun. yang kemudian saat Soeharto lengser pada 21 mei 98 , Dilantik lah Habibie untuk menggantikan nya sebagai masa transisi, Era Reformasi pun dimulai.

Momentum menuntut Reformasi

Momentum kejadian itu juga merupakan luapan dan eskalasi dari beragam peristiwa sebelumnya, yaitu penembakan terhadap mahasiswa Trisakti pada 12 Mei 1998 yang menimbulkan korban jiwa, hal ini diduga dimanfaatkan banyak pihak untuk ikut dan bahkan memanfaatkan suasana kerusuhan tersebut.Gerakan mahasiswa pun menyebar ke seluruh penjuru tanah air. Seperti bola salju, gerakan moral dan aksi mahasiswa diantaranya mimbar bebassemakin banyak dilakukan. Sikap pemerintah saat itu antara lain berusaha meredam aksi kampus, diantaranya ketika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Prof.Ir.Wiranto Arismunandar, MSMEmelarang mahasiswa berpolitik praktis di kampus; dan larangan turun ke jalan dari kalangan militer oleh Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Syafrie Syamsoeddin dan Kapolda Metro Jaya Mayjen Pol. Hamami Nata pada tanggal 17 April 1998.

 Seruan dan larangan ini tidak membuat surut elemen mahasiswa untuk memperjuangkan agenda-agenda perubahan yang telah mereka rumuskan, mereka memperbesar barisan dengan membangun aliansi di beberapa kota, bahkan menggalang kekuatan dari elemen masyarakat lainnya untuk memperjuangkan nasib dan kesejahteraan rakyat.

Beberapa kelompok mahasiswa mencoba turun ke jalan untuk melakukan long march. Aksi serupa juga dilakukan di beberapa kampus di kota lain seperti Bogor, Surabaya, Padang, Ujungpandang, Yogyakarta, Semarang, Malang, Palembang dan Banjarmasin. Gerakan mahasiswa semakin tidak terbendung lagi sejak terbunuhnya empat mahasiswa Universitas Trisakti pada 12 Mei 1998. Keempat mahasiswa yang meninggal tertembak itu adalah Elang Mulia Lesmana (mahasiswa Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan, Jurusan Arsitektur angkatan 1996), Hafidhin Royan (mahasiswa Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan, Jurusan Arsitektur angkatan 1996), Hendriawan Sie (mahasiswa Fakultas Teknik Industri, Jurusan Teknik Mesin, angkatan 1995), dan Heri Hartanto (mahasiswa Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, angkatan 1996).

Mahasiswa awalnya menuntut turunnya harga-harga kebutuhan pokok yang membumbung tinggi sejak Juli 1997, kemudian menuntut kepada MPR untuk tidak mencalonkan Soeharto sebagai presiden untuk periode ke tujuh. Akan tetapi karena MPR tetap mencalonkan Soeharto sebagai presiden dan B.J Habibie sebagai wakil presiden, bagi sebagian besar masyarakat ini mengkhawatirkan karena kedekatan hubungan keduanya, sehingga tuntutan mahasiswa menjadi lebih luas dan mencakup kritik terhadap pemerintah yang fokusnya adalah reformasi politik dan ekonomi.

Tuntutan yang diajukan mahasiswa untuk memperjuangkan perubahan politik. dan mahasiswa disini tidak berdiri sendiri. Banyak kalangan yang memberi dukungan misalnya buruh, kaum intelektual, pengemudi taksi hingga tenaga medis pun ikut bergabung. Sehingga bisa dikatakan gerakan ini muncul sebagai gerakan moral yang berintikan kekuatan rakyat.

Seperti itulah pembahasan mengenai kilas sejarah pada tahun 1998 dengan gerakan mahasiswa Indonesia di Era orde baru hingga Reformasi. Tahun 1998 memang suatu peristiwa bersejarah yang tak bisa terlupakan dan tidak untuk di ulang dan semoga tulisan ini bermanfaat, dan mohon maaf apabila masih ada kekurangan dalam penulisan ini .

kemudian saya lampirkan beberapa foto jelang masa reformasi .


sumber foto : BBC
Hari-hari jelang Reformasi, 20 tahun lalu, dalam gambar .



di tulis oleh : ayu asyari ,14 june 2021
edit : 18 juni 2021








sumber pustaka artikel :
https://jakarta.go.id › arartikel Gerakan Reformasi dan Peristiwa Mei 1998 di Jakarta | Portal Resmi ... 15 juni 2021

sinar 25 April 1994

Zaim Saidi, secangkir kopi max Havelaar. LSM dan kebangkitan masyarakat . Jakarta; Gramedia 1985

Buku Revolusi kaum muda hlm 62-79.

Postingan populer dari blog ini

Menolak lupa: Bandung Lautan Api