Menolak lupa: Bandung Lautan Api

Inspirasi Lukisan Bandung Lautan Api - Nico Nickoo.

Menolak Lupa, Peristiwa penting di Kota Bandung.

Catatan bersejarah mencatat peristiwa heroik di kota Bandung. Kota yang berjuluk Kota Kembang dan menjadi salah satu pusat pariwisata di Jawa Barat saat ini memang memiliki kisah sejarah nya yang sangat terkenal yang terjadi dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia, ialah peristiwa Bandung lautan api pada pada tanggal 23 Maret 1946. Saat peristiwa ini terjadi seluruh masyarakat membakar bangunan dan rumah-rumah mereka sendiri hal lain mereka melakukan ini bukan tanpa alasan, diantara nya mereka sudah mengetahui maksud dan tujuan dari sekutu yang datang ke Bandung.

Pembakaran terhadap bangunan – bangunan di Bandung dilakukan rakyat dan pejuang untuk mencegah sekutu atau NICA menggunakan Bandung sebagai markas militer.

Kronologi Bandung Lautan Api
Kembali nya Inggris ke Kota Bandung.
Recovery of Allied Prisoners of War and Interness) dipimpin oleh Kapten Gray dan Intercross (Palang Merah Internasional), Menjadi awal kedatangan Inggris di kota Bandung. Kedatangan mereka dilanjutkan dengan keluarnya perintah kepada Inggris.
Tentu saja perintah tersebut ditolak mentah-mentah oleh para pejuang. Akhirnya, sambutan rakyat Indonesia terhadap Inggris dan NICA meriah dengan caci maki dan serangan-seranganterhadap NICA maupun pasukan Inggris, yang dianggap membantu NICA. (Sitaresmi, R., Abdurachman, A., Kinartojo, R, W., & Widodo, U, L,. 2002., h 86)

Kemudian, tanggal 25 November 1945 tercatat Perang besar yang terjadi di beberapa daerah seperti Cihargeulis, Sukajadi, Pasirkaliki, viaduct (jembatan di atas jalan) dan balai kereta api. Tak berhenti sampai disana peristiwa ini masih berlanjut .

Inggris memberikan ultimatum pertama kali nya pada 27 November 1945 .
menuntut agar semua senjata yang berasal dari rampasan tentara Jepang untuk diserahkan kepada sekutu, Batas ultimatum adalah 29 November 1945. Apabila sampai batas waktu ada penduduk pribumi di utara, mereka akan ditangkap dan pejuang bersenjata akan ditembak mati. MacDonald juga menegaskan bahwa markas RAPWI dan Jepang tidak boleh didekati dalam jarak 200 meter. Jika dilanggar, akan ditembak. (Sitaresmi, R., Abdurachman, A., Kinartojo, R, W., & Widodo, U, L,. 2002., h 90)

pada ultimatum yang pertama konflik – konflik yang terjadi masih berlanjut, pada 17 Maret 1946. Panglima Tertinggi AFNEI di Jakarta. Letnan Jenderal Montagu Stophord, memberikan ultimatum kepada PM Sutan Sjahrir supaya memerintahkan pasukan bersenjata RI meninggalkan Bandung Selatan sampai radius 11 km (kilometer) dari pusat kota. Hanya pemerintah sipil, polisi, dan penduduk sipil yang diperbolehkan tinggal. Sekutu kembali melayangkan ultimatum kedua di tanggal 23 maret 1946 dan merupakan peringatan final kepada Gubernur Jawa Barat.

Di samping itu, pasukan RI tidak boleh melakukan perusakan. Batas ultimatum adalah pada 24 Maret 1946, pukul 24.00. Apabila ultimatum tersebut tidak dilaksanakan. Inggris akan membombardir Bandung Selatan. (Sitaresmi, R., Abdurachman, A., Kinartojo, R, W., & Widodo, U, L,. 2002., h 122)


• Pembakaran Kota Bandung
25 Maret 1946
Pada hari itu menjadi puncaknya peristiwa Bandung Lautan Api. Sekitar 200.000 warga Bandung membantu TRI untuk membumihanguskan Bandung, hanya dalam waktu 7 jam bandung berubah menjadi ‘lautan api’.
Peledakan dan bumi hangus ini direncanakan sekitar pukul 24.00. Pembumihangusan itu ditandai ledakan pertama pada bangunan di sudut selatan Alun-alun Bandung yaitu Gedung Indische Restaurant (Gedung BRI sekarang). 

Namun ternyata rencana tersebut tidak berjalan seperti yang diharapkan. Ledakan dinamit pertama dierkirakan terjadi pukul 20.00 di Gedung Indische Restaurant.
Karena belum waktunya meledak, pasukan lainnya menjadi panik. Mereka masih dalam tahap pemasangan dan persiapan pembakaran yang direncanakan dilakukan pukul 24.00. Walaupun tidak sesuai dengan rencana, peledakan tersebut diikuti peledakan dan pembakaran Gedung-gedung dan rumah penduduk. (Sitaresmi, R., Abdurachman, A., Kinartojo, R, W., & Widodo, U, L,. 2002., h 147)


• Jalur Evakuasi Pengungsian di Bandung
Pada 24 Maret 1946. Sejak siang hari, penduduk kota Bandung bergerak secara bergelombang meninggalkan kota Bandung. Sebagian besar bergerak dari daerah selatan rel kereta api kearah selatan sejauh 11 km.
Jalan raya besar, sepereti Regentsweg (sekarang Jalan Dewi Sartika), Jalan raya Banjaran (sekarng Jalan Mohamad Toha), Jalan Kopo, dan jalan Buahbatu menjadi jalan utama yang digunakan untuk mengungsi. Pokoknya melewati sungai citarum. Sebagian pengungsi ada yang melalui Cigereleng, terus ke daerah Jalan Raya Banjaran menuju Dayeuhkolot. Di sepanjang jalan cigereleng tampak mayat-mayat orang NICA lehernya berdarah seperti bekas penyembelihan.
Gelombang pengungsian semakin membesar setelah matahari tenggelam di ufuk barat. Tidak semua penduduk mengungsi dari selatan. Ada juga yang mengungsi dari utara, Barat, dan Timur. (Sitaresmi, R., Abdurachman, A., Kinartojo, R, W., & Widodo, U, L,. 2002., h 158-160) .


Pada peristiwa heroik , Bandung Lautan Api turut melibatkan beberapa Tokoh yang berjasa dalam keputusan untuk mengadakan pembumi hangusan dan kronologi Bandung Lautan Api berikut kami lampirkan lima diantaranya yaitu ;
1) Kolonel Abdul Haris Nasution

Kolonel Abdul Haris Nasution 
(sumber gambar : https://historia.id/amp/politik/articles/yani-yang-flamboyan-nasution-yang-puritan-P4eEV)

Untuk memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan menanggapi ultimatum Sekutu agar mengosongkan Kota Bandung maka diselenggarakan suatu musyawarah pada 23 Maret 1946 di Jakarta. Kolonel Abdul Haris Nasution bertanggung jawab akan nasib rakyat serta anak buahnya. Ia sangat terlibat pada musyawarah yang dilakukan untuk pengambilan keputusan yang mengarah kepada peristiwa Bandung Lautan Api, posisi nya waktu itu Sebagai Komandan Divisi III, tokoh pertempuran Bandung Lautan Api.
Pertemuan tersebut dilakukan bersama dengan pemerintahan sipil, polisi, DPRD dan Karesidenan. Ia menyampaikan keputusan musyawarah dan memerintahkan evakuasi rakyat Bandung.Setelah itu AH. Nasution kemudian mengadakan pertemuan lagi dengan para pejuang, yang menghasilkan keputusan untuk membumi hanguskan kota Bandung.

2) Muhammad Toha

sumber gambar : (https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Toha)

Beliau adalah tokoh pertempuran Bandung Lautan Api yang berasal dari BRI ( Barisan Rakyat Indonesia.) beliau merupakan salah satu komandan pejuang yang ditugaskan dalam misi untuk menghancurkan gudang senjata dan amunisi milik pasukan sekutu. Walaupun berhasil meledakkannya dengan menggunakan dinamit, Mohammad Toha harus mengorbankan nyawanya bersama seorang pejuang lainnya yaitu Moh. Ramdan. Pengorbanannya tidak sia – sia karena sekutu mengalami kerugian besar dengan kehilangan pasokan senjatanya. Muhammad Toha tercatat gugur pada 24 Maret 1946.

3) Mayor Rukana

Tak terlewati juga yaitu Mayor Rukana ia merupakan tokoh pertempuran Bandung Lautan Api, seorang komandan Polisi Militer Bandung. Beliau jugalah orang yang mencetuskan ide untuk membakar Bandung Selatan menjadi lautan api. Awalnya ia menanggapi Letkol Omon Abdurachman yang ditegur Kolonel Nasution karena ingin melakukan perlawanan. Rukana yang juga ingin melawan mengatakan untuk meledakkan terowongan Sungai Citarum yang ada di Rajamandala agar sungai meluap dan membuat Bandung menjadi lautan air. Namun karena emosi, ia malah mengatakan lautan api, dan bukan lautan air.


4) Atje Bastaman

Juga merupakan tokoh yang penting dalam suatu reputasi surat kabar Suara Merdeka pada waktu itu barangkali bisa disejajarkan dengan surat kabar Suara Rakyat di Surabaya. Istilah Bandung Lautan Api ini dikenal berkat sebuah artikel yang ditulis oleh Atje Bastaman, seorang wartawan muda yang menulis untuk koran Suara Merdeka. Atje menyaksikan peristiwa terbakarnya kota Bandung yang sudah tampak merah dari Cicadas hingga Cimindi dari atas bukit Gunung Leutik di Garut. Ketika tiba di Tasikmalaya keesokan harinya ia langsung menuliskan apa yang disaksikan. Tulisannya tersebut yang terbit di harian Suara Merdeka pada 26 Maret 1946 diberi judul Bandoeng Djadi Laoetan Api.

5) Sutan Sjahrir

sumber gambar ( https://dutadamaisumaterabarat.id/sejarah-usia-muda-pahlawan-indonesia-pergerakan-sutan-syahrir-muda/)

Tokoh yang mengikuti pertempuran Bandung lautan api, waktu itu sjahrir menjabat sebagai perdana menteri Indonesia serikat. Ketika Kolonel Nasution mengajukan keberatan untuk mengosongkan Bandung, Syahrir justru memutuskan untuk menuruti ultimatum tentara Inggris / Sekutu. Dasar pertimbangannya adalah bahwa TRI belum memiliki sarana yang memadai untuk menjadi tandingan sekutu yang membawa banyak persenjataan. Dalam kondisi demikian, sangat beresiko menimbulkan korban jiwa lagi di pihak Indonesia. Sutan Sjahrir menghawatirkan tindakan pembakaran akan merugikan rakyat juga karena memerlukan biaya untuk membangunnya kembali.


Selain itu peristiwa heroik Bandung Lautan Api upaya dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, meninggalkan dampak . beberapa dampak yang timbul dari peristiwa Bandung Lautan Api ini tidak hanya terhadap kota Bandung, tetapi juga terhadap politik diplomasi tingkat nasional.
Dampak lain dari pengosongan kota Bandung adalah terjadinya pengambilalihan tanah dan rumah penduduk yang ditinggalkan ketika mengungsi oleh pihak lain, khususnya oleh antek-antek NICA. Kebanyakan, para “perampas” tersebut dari kalangan entik Cina. Akibatnya, sering terjadi konflik antara pengungsi yang kembali ke kota Bandung dan “perampas” tanah rakyat tersebut. Dampak selanjutnya, menimbulkan konflik sosial yang berkepanjangan, yaitu berupa sikap anti-Cina.


 Salah satu aspek penting yang harus di catat dalam peristiwa Bandung Lautan Api adalah kerelaan kaum republikein Bandung mengorbankan harta bendanya, keluar meninggalkan kota. Hal itu merupakan sebuah pengorbanan yang tidak ternilai harganya, demi tegaknya kehormatan dan kedaulatan Republik Rakyat Indonesia.
(Sitaresmi, R., Abdurachman, A., Kinartojo, R, W., & Widodo, U, L,. 2002., h 235242)


Melalui tulisan ini ,saya ingin mengenang kembali dan menolak lupa atas peristiwa apa yang terjadi di kota Bandung. Dimana tercatat dalam sejarah bahwa peristiwa heroik yang dilakukan rakyat dan pejuang untuk mencegah pihak asing menguasai tanah tumpah darah mereka. Masih banyak rakyat yang tidak mengetahui rencana tersebut walaupun telah diumumkan di radio. Para pejuang dan aparat pemerintahan kemudian gencar meneruskan berita kepada masyarakat sehingga semuanya mendapatkan kabar dan jumlah pengungsi semakin bertambah. Pembakaran kota akan dilakukan malam itu juga selagi penduduk mengungsi dalam rombongan besar. Pertempuran kemudian terjadi di desa Dayeuhkolot sebelah selatan Bandung, dimana terletak gudang amunisi besar milik sekutu. Disinilah Muhammad Toha dan Ramdan tewas. Sebagai aba – aba, Bank Rakyat menjadi gedung pertama di Bandung yang diledakkan, lalu pembakaran dilanjutkan di wilayah Banceuy, Cicadas, Braga serta Tegallega. Asrama – asrama TRI juga ikut dibakar.
Pembakaran itu tentunya dilakukan oleh rakyat bandung sendiri secara sukarela sebelum mengungsi dan memulai dari jalan Buah Batu, Cicadas, Cimindi, Cibadak, Pagarsih, Cigereleng, Sudirman, hingga Kopo. Kobaran api yang terbesar terjadi di Cicadas dan Tegallega, sekitar Ciroyom, jalan Otista, Cikudapateuh dan lainnya.


Semangat patriotisme rakyat Bandung untuk mempertahankan tanah airnya dari penyerobotan penjajah asing sungguh terlihat melalui kerelaan mereka untuk mengorbankan rumahnya sendiri. Dampak Bandung Lautan Api berhasil mencegah sekutu menduduki Bandung dan mengobarkan semangat juang di daerah – daerah lainnya .

Beberapa Rekam Jejak Peristiwa Bandung Lautan Api bisa ditemukan pada Monumen Bandung Lautan Api merupakan monumen yang dibuat untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api. Monumen ini dirancang oleh seniman Sunaryo, dan berlokasi di Jalan Tegalega, Bandung.  

merupakan gambar dari monumen Bandung lautan Api.
sumber gambar : (https://pemandangantopbanget.blogspot.com/2020/09/terbaru-30-gambar-monumen-bandung.html)


Bandung Tourism (2012) Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat merupakan lambang manifestasi dari rakyat Jawa Barat dalam mempertahankan kemerdekaan yang berada di Bandung. Monumen ini melambangkan kegigihan rakyat Jawa Barat menumpas penjajah yang ingin menguasai negara kesatuan Republik Indonesia. Monumen ini berada di Kota Bandung tepatnya sebelah utara Gedung Sate Bandung.



Pesan Penting dan perlu diketahui oleh generasi sekarang. Sebab, kejadian itu adalah bukti perjuangan pahlawan Tanah Air kita, jangan sesekali melupakan sejarah ya, karena dalam Sejarah dapat menjadi cermin untuk dapat melihat bagaimana suatu kejadian di masa lampau yang sangat berpengaruh bagi keadaan masa kini.
apabila adanya kekurangan dan lebih nya pada penulisan artikel ini saya mohon maaf dan semoga tulisan ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu.


sumber artikel dikutip dari :
✓ Elibrary.unikom.ac.id › eprintPDF
BAB II KRONOLOGI PERISTIWA SEJARAH BANDUNG LAUTAN API.
✓ www.suara.com › news › nasional Sejarah Bandung Lautan Api: Kronologi dan Penyebab
✓ sejarahlengkap.com › 5 Tokoh Pertempuran Bandung Lautan Api pada 1946 – Sejarah ...
✓ HME Karmas, dkk., Sekilas Sejarah Peristiwa Perjuangan Bandung Lautan Api 24 Maret 1946, hlm. 38.
✓ Sitaresmi, R., Abdurachman, A., Kinartojo, R, W., & Widodo, U, L,. 2002., h 235242)



Postingan populer dari blog ini

Gerakan Pemuda pada Era Reformasi 1998